Foto prewedding sekarang sudah jadi tren hampir di semua kalangan. Hasilnya dipajang di undangan, media sosial, atau diputar saat resepsi. Tapi, pernahkah sobat bertanya:
“Sebenarnya boleh nggak sih foto prewedding sebelum sah jadi suami-istri?”
Pertanyaan ini wajar, karena menyangkut hukum, budaya, dan nilai etika yang berlaku di masyarakat kita. Ada yang bilang tidak masalah, ada juga yang mengingatkan agar berhati-hati. Yuk mimin bahas satu per satu.
Islam: pada dasarnya, interaksi laki-laki dan perempuan yang belum sah menikah memang ada batasan. Prewedding diperbolehkan asal tetap menjaga adab, tidak berpose terlalu intim, dan berpakaian sopan.
Kristen & Katolik: foto prewedding umumnya tidak dipermasalahkan, asalkan tetap menghormati nilai kesucian sebelum pernikahan.
Agama lain di Indonesia: umumnya memberi kelonggaran selama dilakukan dengan cara yang sopan dan tidak bertentangan dengan norma ibadah.
Intinya, hukum agama bukan melarang fotonya, tapi mengatur cara dan batasannya.
Di Indonesia, tidak ada aturan hukum yang melarang foto prewedding. Itu sepenuhnya pilihan pribadi calon pengantin. Namun, jika dilakukan di tempat umum, tetap harus mengikuti aturan lokasi, seperti izin pemotretan di taman, hotel, atau gedung bersejarah.
Indonesia kaya akan budaya dan adat. Pandangan soal prewedding pun beragam:
Kota besar (Jakarta, Surabaya, Bandung): foto prewedding sudah dianggap wajar, bahkan seperti “paket wajib” sebelum nikah.
Wilayah tradisional: ada yang masih menganggap foto berduaan sebelum sah nikah bisa menimbulkan omongan, apalagi kalau posenya terlalu mesra.
Adat tertentu: sebagian keluarga besar lebih nyaman jika prewedding dilakukan setelah lamaran resmi sebagai tanda bahwa hubungan sudah mendapat restu.
Sobat perlu tahu, yang sering jadi masalah bukan fotonya, tapi cara dan gaya prewedding. Misalnya:
❌ Pose terlalu mesra (pelukan intim, ciuman) → bisa dianggap melanggar norma
❌ Pakaian terlalu terbuka → bisa menyinggung keluarga atau lingkungan
❌ Lokasi tempat ibadah atau makam leluhur → dianggap kurang sopan
✅ Sebaliknya, prewedding yang menampilkan kebersamaan, pakaian adat, atau tema casual santai justru mendapat respon positif dari banyak kalangan.
Kalau sobat tetap ingin melakukan prewedding sebelum nikah, coba ikuti tips ini:
Diskusi dulu dengan keluarga besar. Jangan sampai ada yang merasa kurang nyaman.
Pilih konsep yang elegan. Misalnya pakaian adat, tema alam, atau casual formal.
Hindari pose terlalu intim. Cukup berpegangan tangan, saling menatap, atau tersenyum bersama.
Gunakan fotografer profesional. Supaya arahan pose tetap natural dan tidak berlebihan.
Pikirkan nilai jangka panjang. Foto ini akan dilihat anak, cucu, bahkan orang tua — jadi sebaiknya pilih gaya yang timeless, bukan yang bikin menyesal di kemudian hari.
Jadi, bolehkah foto prewedding sebelum nikah?
👉 Jawabannya: boleh, selama tetap sopan, menjaga batasan, dan menghormati nilai budaya yang ada.
Sobat bisa menganggapnya sebagai bentuk persiapan sekaligus kenangan manis menuju hari pernikahan. Tapi pastikan tetap bijak memilih konsep agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di keluarga atau masyarakat.
Foto Prewedding Profesional di Jakarta
Mimin dan tim Best Foto Studio sudah terbiasa membantu calon pengantin dengan konsep prewedding yang elegan, sopan, dan tetap indah dipandang.
✨ Keunggulan kami:
Studio & home service di Jakarta
Konsep fleksibel: indoor, outdoor, hingga pakaian adat
Arahan pose yang natural, bukan dipaksa
Hasil foto siap cetak besar untuk undangan & dekorasi
📞 Booking sesi prewedding sekarang: WA 0812-8282-2522
📷 Lihat hasil: @bestfotostudio