Halo, Sobat BFS! Apa kabar hari ini? Semoga selalu dalam keadaan prima dan penuh semangat, ya. Mimin tahu, belakangan ini kita sering banget dengerin obrolan tentang kecanggihan AI. Dari bikin gambar, nulis esai, sampai video, rasanya kok makin hari makin ajaib aja ya kemampuannya. Bahkan, beberapa teman Mimin di dunia maya ada yang mulai khawatir, "Duh, nanti kerjaan kita digantiin AI nggak ya?"
Kekhawatiran itu manusiawi banget, Sob. Mimin yang punya latar belakang Informatika dan Manajemen ini juga sering merenung. Dulu, waktu kuliah, Mimin belajar keras soal sistem dan teknologi yang serba logis. Tapi, seiring waktu, Mimin justru menemukan passion di dunia fotografi, di mana emosi dan interaksi manusia jadi inti segalanya.
Dari perjalanan itu, Mimin jadi punya satu keyakinan kuat: AI mungkin bisa menggantikan tugas, tapi ia tak akan pernah bisa menggantikan kehadiran. Di dunia yang makin digital dan serba cepat ini, kehadiran manusia yang penuh perhatian, yang memahami, dan yang bisa merasakan, justru jadi sesuatu yang premium. Benar kan?
Beberapa waktu lalu, Mimin baca berita soal MrBeast, YouTuber kondang itu, yang ikut-ikutan cemas sama perkembangan AI. Ia khawatir, kalau video buatan AI sudah sebagus atau bahkan mirip dengan karyanya, gimana nasib para kreator seperti dia? Nanti mereka kesulitan cari nafkah, katanya. Jujur, Mimin paham banget kekhawatiran itu.
Sebagai seorang yang juga berkecimpung di dunia kreatif dan digital, Mimin merasakan dilema yang sama. AI generatif sekarang sudah bisa membuat video, foto, bahkan suara yang sangat realistis. Bayangkan, cuma dengan beberapa perintah teks, kita bisa menciptakan sesuatu yang dulu butuh kru, alat mahal, dan waktu berhari-hari. Ini memang masa-masa yang exciting sekaligus menakutkan, Sob.
Tapi, di situlah Mimin melihat celah, melihat kesempatan. Kalau AI bisa mengerjakan tugas-tugas teknis dengan sempurna, lantas apa peran kita? Apa yang membuat kita, sebagai manusia, masih relevan?
Jawabannya ada pada sesuatu yang tak bisa diukur dengan algoritma: Ruang hati, identitas, dan makna. Di BEST FOTO STUDIO, Mimin dan tim sering banget ketemu klien dengan berbagai cerita. Ada yang datang untuk Pas Foto Express, tapi di balik itu ada cerita perjuangan melamar kerja impian. Ada pasangan yang datang untuk Prewedding, bukan cuma ingin foto bagus, tapi ingin merayakan kisah cinta mereka yang unik. Ada keluarga yang ingin mengabadikan Family Portrait, padahal yang ingin mereka simpan adalah kehangatan pelukan, tawa lepas, dan ikatan tak terlihat yang membuat mereka utuh.
Momen-momen seperti Graduation, Maternity, atau Personal Portrait bukan sekadar jepretan kamera. Di situ ada proses Mimin dan tim membangun koneksi, menggali apa yang membuat Sobat BFS merasa nyaman, bahkan sampai bisa menangkap ekspresi jujur yang mungkin tak disadari. Sentuhan pribadi, kemampuan membaca emosi, dan insting untuk membingkai cerita di balik setiap wajah, itu yang membuat setiap foto di BEST FOTO STUDIO punya nyawa.
AI mungkin bisa menghasilkan gambar yang sempurna secara teknis. Tapi, apakah ia bisa merasakan kegugupan calon pengantin, kebahagiaan orang tua yang melihat anaknya wisuda, atau kehangatan kasih sayang sebuah keluarga? Tentu tidak. AI tak bisa memberi arahan tulus, atau membuat Sobat BFS tertawa lepas sampai keluar air mata. Itu adalah ranah eksklusif manusia, ranah kehadiran yang utuh.
Jadi, Sobat BFS, Mimin mau bilang: jangan takut pada AI. Sebaliknya, mari kita manfaatkan kemampuannya untuk hal-hal yang repetitif, yang butuh presisi. Sementara itu, mari kita semakin dalam masuk ke ruang yang AI tak bisa masuk: ruang hati, identitas, dan makna.
Mari kita tingkatkan empati, kreativitas, dan kemampuan kita untuk terhubung dengan sesama. Di dunia yang makin canggih, justru kemanusiaan kita yang akan jadi aset paling berharga. Kita adalah storyteller, kita adalah perangkai emosi, kita adalah penjaga kenangan yang otentik. Dan itu, Sob, tak akan pernah bisa digantikan.
Di BEST FOTO STUDIO, kami percaya bahwa setiap foto adalah cerita, dan setiap cerita layak diceritakan dengan sepenuh hati. Kalau Sobat butuh teman diskusi buat persiapan foto, jangan ragu hubungi Mimin ya. Kita bisa ngobrol-ngobrol santai dulu, gratis kok.
Kontak kami:
WhatsApp:Β 0812-8282-2522
Instagram:Β @bestfotostudio
Sampai jumpa di artikel selanjutnya, ya!